RIAUCEMERLANG.Com| PEKANBARU - Di tengah hiruk-pikuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pekanbaru yang semakin memanas, Said Usman Abdullah(SUA), tokoh masyarakat dan mantan Anggota DPRD Pekanbaru tiga periode, menyuarakan kegelisahannya atas rencana pemanggilan seluruh Ketua RT/RW ke DPRD Pekanbaru. Agenda ini, yang bertujuan untuk memperkenalkan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang baru terbentuk, dianggap Said sebagai manuver politis yang kurang bijak di tengah suasana pilkada yang sedang berlangsung.
Said menilai, selama berdekade lamanya, tak pernah ada inisiatif dari DPRD untuk mengundang seluruh perangkat RT/RW ke gedung dewan hanya untuk sosialisasi AKD. "Sebagai mantan anggota dewan, saya belum pernah melihat agenda serupa. Ini membuat banyak RT/RW bertanya-tanya, kenapa agenda seperti ini mendesak dilakukan sekarang," ujar Said. Di masa krusial menjelang pencoblosan, Said menduga pertemuan ini berpotensi menyimpan agenda politik yang dikhawatirkan akan mengarahkan simpul-simpul masyarakat pada preferensi politik tertentu.
RT/RW, menurutnya, adalah ujung tombak pemerintahan yang langsung berhadapan dengan warga. Peran strategis mereka sebagai penghubung pemerintah dengan masyarakat tingkat akar rumput bisa berisiko menjadi alat politik jika momentum ini tidak dikelola dengan bijak. "Mengumpulkan mereka dalam suasana Pilkada seperti ini bisa menimbulkan dugaan bahwa ada kepentingan tertentu di balik inisiatif ini," tambah Said dengan nada prihatin.
Lebih lanjut, Said menyoroti bahwa pemanggilan ini bukanlah isu sepele di tengah masyarakat. Banyak pihak yang khawatir, langkah ini bisa menjadi bentuk kampanye terselubung. Ia pun mengingatkan bahwa kredibilitas Ketua DPRD, Muhammad Isa Lahamid, dan partainya akan dipertaruhkan jika langkah ini dianggap sebagai upaya menggiring opini politik.
"Jika benar-benar murni untuk memperkenalkan AKD, tunggulah sampai pilkada usai. DPRD harus memberikan transparansi mengenai tujuan pertemuan ini, mengingat waktu yang sangat berdekatan dengan pencoblosan," tegas Said. Dia berharap agar Ketua DPRD lebih bijak dalam menjalankan peran demi kepentingan masyarakat luas, bukan segelintir kelompok tertentu.
Dalam responsnya, Ketua DPRD Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid, menjelaskan bahwa agenda ini murni untuk sosialisasi AKD yang baru saja dibentuk dan sama sekali tidak berkaitan dengan Pilkada. "Kami ingin meningkatkan koordinasi pemerintahan dan tidak ada agenda politik dalam pertemuan ini," jelas Isa.
Namun, Said tak sepenuhnya tenang dengan pernyataan ini. Ia meminta agar Badan Kehormatan DPRD menyelidiki lebih jauh terkait inisiatif ini untuk memastikan bahwa niatnya memang murni demi pelayanan publik, tanpa mengandung unsur tendensius politik.
Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, juga didesak untuk lebih aktif dalam memantau langkah ini agar fungsi pemerintahan tetap netral. “Banjir, jalan rusak, sampah itu semua pekerjaan besar yang harus dikerjakan tanpa terganggu agenda-agenda politik,” tutup Said.
Dengan waktu pencoblosan yang semakin dekat, kritik Said Usman Abdullah menjadi pengingat keras agar para pemimpin tetap menjaga netralitas dan kepentingan rakyat di atas segalanya, sehingga kepercayaan publik terhadap pemerintahan tetap terjaga, tanpa harus dikotori oleh kepentingan sesaat.(rls/rc)
Posting Komentar